Langsung ke konten utama

Sejarah awal sunda

Berikut adalah ringkasan sejarah awal Sunda, mencakup masa prasejarah hingga terbentuknya kerajaan-kerajaan awal di wilayah Tatar Sunda (sekarang Jawa Barat dan sekitarnya): 1. Zaman Prasejarah Sebelum abad ke-4 M Manusia purba sudah menghuni wilayah Jawa Barat sejak ribuan tahun lalu. Bukti berupa: Alat batu dari masa Paleolitikum (zaman batu tua) ditemukan di daerah seperti Leles (Garut) dan Sangiran (perbatasan Jateng-Jabar). Budaya Buni (sekitar 400 SM – 100 M): budaya pra-Hindu dengan temuan gerabah berhias geometris di pesisir utara (Bekasi, Karawang, Cirebon). Masyarakat hidup dari berburu, meramu, lalu berkembang ke pertanian dan perdagangan lokal. 2. Kerajaan Tarumanagara (± Abad ke-4 – 7 M) Kerajaan Hindu tertua di Jawa bagian barat. Letaknya sekitar Bogor – Bekasi – Jakarta sekarang. Raja terkenal: Purnawarman, dikenal lewat prasasti batu seperti Prasasti Ciaruteun, Tugu, Jambu → berbahasa Sansekerta, huruf Pallawa. Agama yang dominan saat itu adalah Hindu (aliran Wisnu). ...

Orang Sunda suka makan lalapan, kenapa?


Sudah bukan rahasia lagi kalau kebanyakan masyarakat jawa barat, yang mayoritas dihuni oleh orang suku sunda pada umumnya kalau makan biasanya tak lepas dari yang namanya sambal dan lalapan. Kebiasaan memakan lalapan ini sudah terjadi sejak zaman dahulu.

Mengutip dari banyaknya pernyataan yang sering dikemukakan pengamat sejarah kuliner bahwa Lalap Sunda ini sudah disajikan sekitar abad ke 10 Masehi. Dan sajian makanan berupa lalapan ini sudah disebutkan dalam Prasasti Taji yang ditemukan di daerah Ponorogo Jawa Timur. Dalam Prasasti Taji tahun 901 Masehi, disana disebutkan sebuah nama sajian makanan yang bernama ‘Kuluban Sunda’ yang itu artinya adalah lalap.”

Karena kebiasaan inilah maka seringkali kita temukan banyak restoran atau tempat-tempat makan khas sunda yang selalu identik dengan menyajikan berbagai menu lalapan mentah atau sudah dikukus beserta sayur-sayuran lainnya dengan berbagai macam jenis olahan baik itu masih dalam keadaan mentah nan segar ataupun dalam keadaan sudah dikukus (Sunda: dikulub).

Seringkali ditemui menu lalapan ini disajikan dengan sambal dan bahkan tambahan ikan asin. Kebanyakan masyarakat sunda menganggap mewah ketika bisa menyantap makan nasi hangat dengan lalapan, sambal dan ikan asin.

Menurut penelitian sosiologi, jika kebiasaan orang sunda dalam mengkonsumsi lalapan ini tak lepas dari tradisi sosial budaya dan kondisi geografis wilayahnya. Tanah sunda yang dominan dikelilingi pegunungan dan bukit menjadikan daerah jawa barat sebagai tanah yang subur, jadi berbagai macam jenis tanaman bisa tumbuh disana dengan bermacam-macam variasi pangan yang ada dan tumbuh subur ditanah pasundan.