Berikut adalah ringkasan sejarah awal Sunda, mencakup masa prasejarah hingga terbentuknya kerajaan-kerajaan awal di wilayah Tatar Sunda (sekarang Jawa Barat dan sekitarnya):
1. Zaman Prasejarah
Sebelum abad ke-4 M
Manusia purba sudah menghuni wilayah Jawa Barat sejak ribuan tahun lalu. Bukti berupa:
Alat batu dari masa Paleolitikum (zaman batu tua) ditemukan di daerah seperti Leles (Garut) dan Sangiran (perbatasan Jateng-Jabar).
Budaya Buni (sekitar 400 SM – 100 M): budaya pra-Hindu dengan temuan gerabah berhias geometris di pesisir utara (Bekasi, Karawang, Cirebon).
Masyarakat hidup dari berburu, meramu, lalu berkembang ke pertanian dan perdagangan lokal.
2. Kerajaan Tarumanagara (± Abad ke-4 – 7 M)
Kerajaan Hindu tertua di Jawa bagian barat. Letaknya sekitar Bogor – Bekasi – Jakarta sekarang. Raja terkenal: Purnawarman, dikenal lewat prasasti batu seperti Prasasti Ciaruteun, Tugu, Jambu → berbahasa Sansekerta, huruf Pallawa. Agama yang dominan saat itu adalah Hindu (aliran Wisnu).
3. Masa Pasca-Tarumanagara – Kerajaan Sunda & Galuh
(± Abad ke-7 – 16 M)
Setelah Tarumanagara melemah, muncullah dua kerajaan besar yaitu pertama Kerajaan Sunda (barat) yang pusatnya di Pakuan Pajajaran (sekarang Bogor). Kedua adalah Kerajaan Galuh (timur): pusatnya di Kawali (Ciamis). Kadang disebut gabungan: Sunda-Galuh.
Raja terkenal yang berkuasa adalah Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi) – penguasa agung Pakuan, dikenal dalam legenda dan sejarah sebagai raja bijaksana.
Sumber sejarah:
Naskah Carita Parahyangan, Bujangga Manik, dan berita asing (Cina & Portugis).
Ekonomi: pertanian, perdagangan, rempah-rempah, serta pelabuhan seperti Banten dan Sunda Kalapa (Jakarta).
4. Akhir Masa Hindu – Islamisasi
Sejak abad ke-15, kerajaan-kerajaan Islam seperti Demak, Cirebon, dan Banten mulai berkembang.
1527: Sunda Kalapa direbut oleh pasukan Fatahillah (Cirebon), menandai awal jatuhnya kekuasaan Hindu di Tatar Sunda.
1579: Kerajaan Sunda secara resmi runtuh setelah Pakuan Pajajaran diserbu oleh Kesultanan Banten.
---
📚 Sumber-Sumber Sejarah
Prasasti: Ciaruteun, Kebon Kopi, Tugu, dsb.
Naskah: Carita Parahyangan, Bujangga Manik.
Catatan asing: dari Tiongkok, Portugis, dan Arab.
---
Jika kamu ingin penjelasan lebih mendalam tentang kerajaan Tarumanagara, Prabu Siliwangi, atau naskah-naskah Sunda Kuno, aku bisa bantu juga!