Adat Istiadat Kultur Sosial Budaya dan Kesenian Sunda

Berbagi Pengetahuan dan Informasi

Istilah-istilah peribahasa sunda (Bagian.3)

Ngabuntut bangkong
Tak jelas ujungnya.

Ngarawu ku siku

Serakah.

Ngégéel curuk

Tak mendapatkan hasil.

Ngodok liang buntu

Mencari sesuatu kesana kemari tapi tak mendapatkan hasil. 

Ngudag julang, ngaleupaskeun peusing

Melepaskan sesuatu yang sudah pasati, dan malah mengejar sesuatu yang belum pasti.

Nu burung diangklungan nu édan dikendangan

Yang salah dibenar-benarkan.

Panjang léngkah

Banyak pengalamannya.

Panjang leungeun

Orang yang suka mencuri.

Pindah pileumpangan

Rubah sikap dan kelakuan. 

Sacangreud pageuh, sagolék pangkék
Segala janji atau omongan harus benar dan nyata adanya, tidak boleh mengingkari janji atau omongan.

Saketek sapihaneuan, sabata sarimbagan
Satu hati dalam perasaan, bersama-sama senasib sepenanggungan.

Salisung garduh
Bekerjasama dalam persekongkolan.

Sapapait samamanis
Bersama-sama dalam suka maupun duka.

Sapi anut ka banténg
Perempuan (Isteri) nurut pada Laki-laki (Suami).

Sapu nyéré pegat simpay
Berpisah tempat tinggal setelah sekian lama selalu bersama-sama.

Sela hapitan gunung
Anak laki-laki yang mempunyai satu kakak perempuan dan satu adik perempuan.

Selenting bawaning angin, sakolébat bawaning kilat
Kabar angin (berita) yang diperoleh dari mulut ke mulut tanpa jelas awal sumbernya.

Seukeut ambeu, seukeut panon
Banyak mata-mata.

Seukeut tambang, manan gobang
Sekuat dan segagah apapun orang kalau sudah melawan pemerintah, pasti ditangkap.

Seuneu hurung dipancaran
Orang yang sedang marah semakin disulut amarahnya.

Seuseut batan neureuy keueus
Amat sangat sulit.

Sieun bahé tuluy tamplok
Takut rugi sedikitpun akhirnya malah kehilangan semuanya.


Sing Katepi ku Ati Sing Kahontal ku Akal
Sebelum bertindak tetapkan dulu dalam hati dan pikiran secara seksama.


Sirung ngaliwatan tunggul
Untuk orang yang ilmunya melebihi gurunya.

Sisit kadal
Jelek peruntungannya.

Sisit kancra
Baik peruntungannya.

Sosoroh gawé
Minta pekerjaan tanpa upah, asal dikasih makan.

Sosoroh kojor
Ikut perang mempertaruhkan nyawa, akan tetapi tidak ikhlas karena paksaan.

Suku dijieun hulu, hulu dijieun suku
Bekerja keras banting tulang demi mencari nafkah.

Suku sambung leumpang, biwir sambung lemék
Hanya sekedar menyampaikan maksud orang lain.

Sumput salindung
Menyembunyikan perbuatan sendiri agar tak diketahui orang.

Tacan aya nu nganjang ka pagèto

Tak ada orang yang tahu apa yang akan terjadi dikemudian hari.

Tamiang meulit ka bitis

Senjata makan tuan.

Tarajè nanggeuh dulang tirandè

Siap dan bersedia menjalankan perintah.

Tawar gatra

Basa-basi, daripada tidak sama sekali.

Taya dunya kinasihan
Apapun akan diberikan untuk orang yang disayang.

Taya genah panasaran

Sudah tidak ada dendam dihati.

Taya geusan pakumaha
Tak ada orang untuk diajak berbagi atau musyawarah.

Taya halodo panyadapan

Tiada henti-hentinya bertengkar sehingga harus terus dinasihati.

Taya tangan pangawasa

Tidak mempunyai daya dan kekuatan atas kekuasaan.

Tèmbong gèlor

Suatu barang atau tempat yang terlihat seperti dekat padahal aslinya sangat jauh.

Teguh pancuh
Teguh terhadap pendirian.

Teluh kèjo

Ngantuk karena terlalu banyak makan.

Terusing ratu rembesing kusumah

Turunan raja-raja atau orang kaya.

Teu asup kolem

Tidak termasuk dalam golongan.

Teu aya geuneuk maleukmeuk

Bersih hati tanpa unek-unek.

Teu badè gawè

Tak pantas untuk bekerja.

Teu basa teu carita

Tak ada informasi sebelumnya.

Teu beunang dikoèt ku nu kèkèd

Orang yang pelit yang tak bisa dimintai pertolongan oleh orang yang sedang kesusahan/sulit.

Teu boga pikir rangkepan

Tidak mempunyai rasa curiga.

Tuturut munding

Niru-niru atau ngikut-ngikut orang tapi gak tau maksudnya apa.

Ubar puruluk

Omongan yang hanya sekedar bisa menentramkan hati dan pikiran.

Ukur pulang modal
Tidak mendapatkan untung dan tidak juga rugi.

Ulah andelan
Jangan terlalu percaya.

Ulah incah balilahan

Jangan pindah tempat tinggal.

Ulah koméok saméméh dipacok
Jangan bicara tak bisa (mampu) kalau belum mencoba.

Ulah tiis tiis jahè

Jangan diam-diam saja (leha-leha) untuk melaksanakan suatu perkara yang akan dihadapi. 

Ulah Unggut Kalinduan, Ulah gedag Kaanginan

Konsisten dan konsekuen terhadap kebenaran serta menyerasikan antara hati nurani dan rasionalitas.

Uncal tara ridueun ku tanduk
Ilmu takkan berat untuk dibawa.

Unggah adat
Orang yang sifat dan kelakuannya berubah setelah dirinya mendapatkan derajat paling tinggi.

Uteuk tongo walang taga

Barang-barang atau hewan yang paling kecil bentuknya.

Uyah tara tèès kaluhur

Sifat anak biasanya tak jauh dari sifat kedua orang tuanya.

Wawuh munding
Kenal hanya sebatas bertemu atau papasan dijalan.

Weruh sadurung winarah

Sudah tahu sebelum diberitahu.

Wiwirang di kolong catang nya gedè nya panjang 

Aib besar yang tak bisa disembunyikan.

Yuni kembang

Orang yang mempunyai sifat seperti bunga, banyak yang menyukai dan lucu.

Labels: Pribasa Sunda

Terimakasih sudah membaca Istilah-istilah peribahasa sunda (Bagian.3). Silahkan untuk membagikan!

Back To Top