
Goréng peujit
Jelek hati, (sifat) dengki.
Gugon tuhon
Teguh pada pendirian yang benar.
Gunung teu tutugan, sagara tanpa wates
Tak ada batas dan ujungnya.
Gurat cai
Tak bisa dipegang janji dan omongannya.
Handap asor
Sopan terhadap sesama.
Jauh dijugjug anggang ditéang
Biarpun jauh tapi tetap didatangi.
Jauh ka bedug anggang ka dulang
Orang yang tak tahu adat istiadat (kebiasaan) setempat.
Jelma atah warah
Orang yang tak berpendidikan.
Mudah terbawa arus yang tidak baik.
Kandel kulit beungeut
Tak punya malu.
Katempuhan buntut maung
Mendapatkan kesusahan atas ulah orang lain.
Kawas anjing tutung buntut
Tak suka berdiam diri, inginnya gerak terus.
Kawas gaang katincak
Mendadak diam (hening) tanpa suara.
Kebo mulih pakandangan
Pulang ke desa (tanah kelahiran) setelah lama merantau tak pulang.
Kurang saendag
Orang yang gila.
Laér gado / Culamit
Suka meminta.
Laér kanyut
Orang pemalas.
Leubeut buah héjo daun
Sedang mendapatkan keberuntungan atas nikmat rezeki.
Leuleus jejer liat tali
Orang yang mampu berpikir tanpa harus cepat bertindak karena penuh dengan segala macam pertimbangan.
Loba catur tanpa bukur
Banyak cerita namun kenyataannya tidak ada.
Macan biungan
Memberi tahu atau mengajarkan orang yang sudah tahu caranya (pintar).
Mulih ka jati, mulang ka asal
Orang yang meninggal dunia.
Muncang labuh ka puhu
Kembali pada tempat asalnya.

Segala sesuatu yang diceritakan dengan tidak mempertimbangkan baik buruknya, dengan kata lain bicara semaunya.
Adam lali tapél
Adat kakurung ku iga
Adéan ku kuda beureum
Pamér ku barang batur nu lain milikna.
Adigung adiguna/Gedé hulu
Gedé hulu.
Adil palamarta
Sangat adil dan berbudi luhur.
Adu regeng
Kurang tenaga.
Adu telu ampar tiga
Perkara nu keur digawéan.
Agul ku payung butut
Agul ku barang nu lain milikna.
Aki-aki tujuh mulud
Laki-laki yang sudah sangat tua usianya.
Aku-aku angga
Mengaku-ngaku sebagai barang miliknya, padahal milik orang lain.
Alak-alak cumampaka
Ngarasa bagja kaleuleuwihan pédah dipuji batur.
Alang-alang kumapalang
Pekerjaan yang tak boleh ditunda dan harus diselesaikan pada waktunya.
Along-along bagja
Can meunangkeun kabagjaan.
Alus panggung
Hadé jeung alus rupa.
Ambek sedek tanaga midek
Hayang ngambek tapi teu bisa ngalawan.
Ambek sadu santa budi
Baik hati berbudi pekerti luhur.
Ambekna sakulit sabawang
Manusa nu gampang ambekan.
Amis budi
Soméah ka jelma.
Amis daging
Babarian gering atawa teu kaopan.
Anak emas
Anak atau orang yang paling disayang.
Angeun sapariuk karagragan tai beurit hiji
Akibat keburukan satu orang jadi ikut buruk semuanya.
Anjing ngagogokan kalong
Menginginkan sesuatu yang tak mungkin bisa didapat.
Anjing nyamperkeun paneunggeul
Mendekati marabahaya.
Apal cangkem
Hafal diluar kepala.
Asa aing uyah kidul
Merasa paling bisa dari yang lain.
Asa bucat bisul
Merasa lega tanpa beban
Asa dijual payu
Ditinggalkan di perantauan.
Asa kabur pangacian
Terkejut, kaget dan tak mampu berkata-kata
Asa leungit pangacian
Kaget, terkejut akan sesuatu hal karena tak disangka sebelumnya.
Asa potong leungeun katuhu
Merasa sangat kehilangan atas orang yang sudah dipercaya.
Asa rawing daun ceuli
Merasa sudah biasa diomongin jelek oleh orang.
Asak pikir
Dipikir matang-matang.
Asak rampa
Sebelum melakukan sesuatu ada baiknya dipikir terlebih dahulu.
Atah burih
Seseorang yang penakut
Arah anyang
Orang yang tak mengenal saudara karena tak pernah bersilaturahmi
Atah warah
Kurang ajar, tidak tahu sopan santun dan tata krama. | Kebalikannya: Asah Warah
Aya nu dianjang cai
Ada target yang dituju.
Babalik pikir
Sadar atas kesalahan.
Bacang pakéwuh
Musibah atau kesusahan.
Bahé carék
Gampang mengeluarkan omongan tak baik pada orang sambil memakinya.
Balég tampélé
Mulai suka akan lawan jenis, tapi masih malu-malu untuk mengutarakan.
Bali geusan ngajadi
Tempat tanah kelahiran.
Balung kulit kotok meuting
Menyimpan dendam lama sampai sekarang
Banda sasampiran nyawa gagaduhan
Harta benda hanya titipan sementara, nyawa ada pemilikNya.
Banda tatalang raga
Lebih baik mengorbankan harta atau mengeluarkan biaya ketimbang harus celaka.
Batok bulu eusi madu
Terlihat seperti kurang meyakinkan (bodo) padahal aslinya baik budi dan pinter.
Bau-bau sinduk
Masih terikat ada tali persaudaraan walaupun saudara jauh.
Béak déngkak
Sudah berusaha semampu dan sekuat tenaga tapi tak ada hasil yang memuaskan.
Bengkung ngariung bongkok ngaroyok
Selalu bersama dengan sahabat, baik suka maupun duka.
Bentik curuk balas nunjuk capetang balas miwarang
Orang yang sukanya menyuruh orang lain, sedangkan dia sendiri hanya diam saja tanpa melakukan apa-apa.
Beurat nyuhun beurat nanggung
Ungkapan rasa terimakasih yang amat besar.
Bisa mihapékeun manéh
Bisa menjaga, merawat, dan membawa diri sendiri.
Bobot pangayom timbang taraju
Menimbang suatu perkara dengan adil.
Bodo aléwoh
Orang bodoh yang tak tahu apa-apa soal keilmuan, akan tetapi banyak menanyakan perihal keingin tahuannya.
Bodo katotoloyo
Orang bodoh yang tak tahu apa-apa soal keilmuan, tapi diam saja tanpa menanyakan perihal keingin tahuannya.
Bonténg ngalawan kadu
Yang lemah melawan yang kuat.
Buburuh nyatu diupah béas
Belajar atau bekerja sambil mendapatkan keuntungan ganda (tunjangan).
Budah laut
Sebutan untuk orang yang berasal dari pesisir laut.
Budak olo lého
Anak ingusan yang masih bau kencur atau istilah lainnya anak kemarin sore yang belum pengalaman.
Buncir leuit loba duit
Orang kaya raya yang tajir melintir.
Buntut kasiran
Orang yang pelit.
Buruk-buruk papan jati
Sejahat/sejelek/seburuk apapun sifat dan kesalahan saudara tetaplah saudara kita.
Burusut tuluy
Dikatakan pada anak bayi yang baru saja dilahirkan kemudian meninggal dunia tak lama kemudian.
Caang bulan dadamaran
Mengerjakan sesuatu hal yang dirasa itu tak perlu.
Caang padang narawangan
Pandai, cerdas, berotak encer.
Cadu mungkuk haram démpak
Bersumpah dengan sungguh-sungguh untuk tidak akam melakukan atau mengulanginya (kesalahan) lagi.
Caina hérang laukna beunang
Mendapatkan sesuatu yang dinginkan dengan tanpa menimbulkan konflik dan akibat buruk bagi orang lain.
Cangkir emas eusi delan
Baik, sopan dalam berbicara (dapat dipercaya), padahal dalam hatinya mempunyai niat jahat.
Carincing pageuh kancing
Pengingat untuk selalu waspada dalam melakukan segala hal.
Capé gawé teu kapaké
Sudah bekerja cape-cape tapi tak ada guna dan hasilnya dicela orang lain.
Ceuli katél
Susah untuk dinasehati.
Ceuli leuntaheun
Mendengarkan pembicaraan yang tak perlu dan pantas untuk didengarkan.
Cikaracak ninggang batu laun-laun jadi legok
Seseorang yang memiliki maksud dan tujuan dan dijalankan dengan jalan sabar, lama-kelamaan akan tercapai.
Cileuncang mandé sagara
Orang yang ingin mengungguli dari segi kemapanan, kedudukan, derajat, dan martabat.
Ciri sabumi cara sadésa
Beda tempat tinggal beda pula adat istiadatnya.
Cul dogdog tinggal igel
Meninggalkan pekerjaan yang sudah pasti demi pekerjaan yang belum pasti hasilnya.
Dagang oncom ku rancatan emas
Dagang dengan modal yang besar, akan tetapi untungnya sangat kecil.
Deukeut deuleu pondok léngkah
Orang yang tak memiliki kebebasan dalam kebebasan dalam melakukan perjalanan jauh
Dihin pinasti anyar pinanggih
Menerima segala sesuatunya yang telah terjadi karena semuanya sudah menjadi suratan takdir Tuhan.
Disuhun dina embun-embunan
Diterima dengan senang hati
Diuk ngahurun balung ku tulang
Tak tahu apa yang mesti dilakukan (Bingung)
Istilah-istilah peribahasa sunda (Bagian.1)

- Kategori dalam Target Pencapaian Sekecamatan
- Pencapaian sampai Rp. 999.999.999 diraih oleh Kecamatan Cigandamekar, Kecamatan Garawangi, Kecamatan Lebakwangi, dan Kecamatan Keramatmulya.
- Pencapaian sampai dengn Rp.581.356.662 adalah Kecamatan Subang, Kecamatan Ciwaru, Kecamatan Cibingbin, Kecamatan Sindangagung, dan Kecamatan Kadugede.
- Dengan target pencapaian sampai Rp.558.877.766 diraih oleh Kecamatan Mandirancan, Kecamatan Jepara, Kecamatan Cimahi, Kecamatan Ciniru, dan Kecamatan Cidahu.
- dan pencapaian dengan target Rp. 546.269.440 diraih oleh Kecamatan Selajambe, Kecamatan Nusaherang, Kecamatan Pancalang, Kecamatan Pasawahan, disusul Kecamatan Cipicung.
- Sementara untuk target pencapaian mencapai Rp. 385.525.954 diraih oleh Kecamatan Hantara, Kecamatan Cilebak, Kecamatan Cibeureum, Kalimanggis, dan Kecamatn Karangkancana.
- Kategori Target Pencapaian untuk Desa/Kelurahan
- Target Pencapaian sebesar Rp. 100 Juta dimenangkan oleh Desa Cileuya, Desa Cengal, Ciawigebang, Sidaraja, dan Cihirup. Sedangkan untuk Kategori Desa Terbesar disabet oleh Desa/Kecamatan Subang.
- Target Pencapaian sebesar Rp. 99 Juta dimenangkan oleh Kutawaringin-Selajambe, Sukarapih-Cibeureum, Desa Cantilan, Desa Selajambe, dan Desa Gewok-Garawangi.
- Target Pencapaian sebesar Rp. 69 Juta dimenangkan oleh Desa Seda, Desa Nanggela-Mandirancan, Desa Hanatra-Selajambe, dan Desa Peusang-Jalaksana.
- Target Pencapaian sebesar Rp. 55 Juta dimenangkan oleh Desa Linggasana-Cilimus, Desa Kertawangunan-Mandirancan, Desa Padahurip-Selajambe, Desa Randusari-Cibeureum, dan terakhir Desa Jamberama-Selajambe.
- Target Pencapaian sebesar Rp. 41 Juta dimenangkan oleh Desa Pakembangan-Mandirancan, Desa Sukadana-CIbeureum, Desa Sukajaya-Cimahi, Desa Dukuhlor-Sindangagung, dan Desa Cikondang-Hantara.
- Target Pencapaian sebesar Rp. 31 Juta dimenangkan oleh Desa Sukasari-Karangkancana, Desa Pajawan Lor-Ciawigebang, Kemudian Desa Pasir Agung-Hantara, Desa Trijaya-Mandirancan, serta terakhir Desa Lebak Herang-Ciwaru.
"Saya mengucapkan terimakasih atas upaya yang dilakukan, terlepas dari berbagai hambatan dan tantangan dalam mencapai hasil yang membanggakan ini. Semoga ini menjadi motivasi. Saya berharap tahun depan angkanya naik lagi". tuturnya.
Kecamatan Subang Raih Penghargaan Pajak Bumi dan Bangunan

Kegiatan Munday yang di Sponsori oleh BUKALAPAK dan di inisiasi oleh Karang Taruna Genta Sabanusa Tangkolo ini bertujuan untuk melestarikan budaya dan warisan leluhur masyarakat yang sudah ada sejak zaman dahulu. Disamping itu, diadakannya kegiatan ini dimaksudkan untuk mengajarkan kepada para generasi muda khususnya agar selalu senantiasa menjaga dan merawat keberlangsungan ekosistem yang ada dari berbagai macam pengrusakan lingkungan, terutama penangkapan ikan dengan menggunakan obat beracun dan alat-alat modern lainnya yang tidak dianjurkan.

Alhamdulillah, kegiatan munday yang digelar hari ini berlangsung ramai dan meriah. Tak sedikit kalangan masyarakat dari berbagai lapisan dan penjuru desa yang ikut serta dalam memeriahkannya. Tidak bisa dipungkiri pula besarnya antusias masyarakat dalam melihat secara langsung akan perhelatan kegiatan ini, baik itu dari dalam desa sendiri maupun luar desa selengkob cijolang, hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang ke lokasi.
Harapannya kegiatan yang selalu menjadi agenda tahunan ini akan terus berkembang setiap tahunnya di Rarangkasan Cijolang Desa Tangkolo tercinta dengan konsep dan nuansa yang berbeda. dete Oktober 21, 2018 Admin Jawa Barat Indonesia
MUNDAY Rarangkasan Cijolang
Ada yang tahu apa itu Hansip?
Ya, kepanjangan dari Pertahanan Sipil atau sekarang banyak orang sekitar Jawa Barat menyebutnya dengan sebutan UHA (Unggal Hajat Aya) atau Setiap Hajat Ada.
Awal mula dibentuknya Pertahanan Sipil dimulai sejak zamannya Hindia Belanda untuk menghadapi serangan Jepang. Pemerintahan Belanda saat itu membentuk organisasi ini dimaksdukan untuk melindungi masyarakat dari serangan musuh-musuh, dulu dikenal dengan sebutan LBD (Lucht Bescherming Dients).

Lalu apa saja kegiatannya? adalah meliputi penerangan masyarakat melalui pemberitaan yang diberikan, melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan, serta penyamaran. Awal mulanya memang bergerak dalm kegiatan yang bersifat pertahanan dan keamanan, dengan alasan tertentu kemudian berubah menjadi membantu masyarakat dalam pengamanan lingkungan.
Kemudian setelah Negara Indonesia Merdeka, Pertahanan Sipil dilindungi payung hukum atas keputusan Wakil Menteri Pertama Urusan Pertahanan Nomor.MI/A/72/62 pada tanggal 19 April Tahun 1962 tentang Peraturan Pertahanan Sipil sampai dengan tahun 1972 ketika pembinaan Hansip kemudian diserahkan Menhamkam kepada Mendagri yang kemudian dikukuhkan melalui Keputusan Presiden No.55 Tahun 1972 hingga pada akhirnya di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dicabut atas rekomendasi Kemendagri.
Pada tahun 2002 HANSIP berubah nama menjadi LINMAS (Perlindungan Masyarakat) dengan landasan hukum tentang tugas, fungsi, dan pokok yang sama ketika sebelum diganti namanya, yang berubah adalah pembinaannya saat itu tahun 2004 berada dibawah naungan Pemda melalui Satuan Pamong Praja.
Menurut sumber yang bisa dipercaya katanya saat ini Dirjen Pemerintahan umum telah mengajukan rancangan Pemendagri tentang Penyelenggaraan Perlindungan Masyarakat. Nantinya akan mengatur mengenai tata kelola kelembagaan Linmas, Sumber daya manusianya, anggaran, dan sarana prasarananya. Semoga nantinya Linmas dapat berjaya seperti dulu di masa ke-emasan-nya.
dete September 23, 2018 Admin Jawa Barat Indonesia