Adat Istiadat Kultur Sosial Budaya dan Kesenian Sunda

Berbagi Pengetahuan dan Informasi

Kecamatan Subang Raih Penghargaan Pajak Bumi dan Bangunan

Di tahun 2018 ini puluhan Desa dan Kecamatan se-Kabupaten Kuningan Jawa Barat mendapatkan penghargaan untuk pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan terbaik dari Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) atas kinerjanya dalam hal pelunasan PBB. Kegiatan yang diselenggarakan pada hari Rabu, 12 Desember 2018 ini berlangsung di Aula Hotel Purnama Cigugur-Kuningan. 

Bentuk penghargaan ini diberikan secara khusus oleh Bupati H. Acep Purnama SH., M.H. di dampingi wakilnya M Ridho Suganda S.H., M.Si., tak hanya itu, acara ini turut pula dihadiri oleh Kapolres Kuningan dan Kodim serta pejabat pimpinan daerah dan beberapa pejabat lainnya termasuk Kepala KPP Pratama Kuningan dan Kepala Kantor Pos Kuningan.

Dalam sambutannya, Kepala Bappenda Dr. A Taufik Rohman M.Si., M.Pd. menuturkan, "Ini adalah bentuk penghargaan kepada kami, kepada mereka yang sudah berjuang agar pembayaran PBB tepat waktu dan lancar". 

Pada pagi hari itu berdasarkan dari hasil penilaian tim kabupaten, peraih penghargaan dibagi dalam beberapa kategori. diantaranya:

  •  Kategori dalam Target Pencapaian Sekecamatan 
  1. Pencapaian sampai Rp. 999.999.999 diraih oleh Kecamatan Cigandamekar, Kecamatan Garawangi, Kecamatan Lebakwangi, dan Kecamatan Keramatmulya.
  2. Pencapaian sampai dengn Rp.581.356.662 adalah Kecamatan Subang, Kecamatan Ciwaru, Kecamatan Cibingbin, Kecamatan Sindangagung, dan Kecamatan Kadugede.
  3. Dengan target pencapaian sampai Rp.558.877.766 diraih oleh Kecamatan Mandirancan, Kecamatan Jepara, Kecamatan Cimahi, Kecamatan Ciniru, dan Kecamatan Cidahu.
  4. dan pencapaian dengan target Rp. 546.269.440 diraih oleh Kecamatan Selajambe, Kecamatan Nusaherang, Kecamatan Pancalang, Kecamatan Pasawahan, disusul Kecamatan Cipicung.
  5. Sementara untuk target pencapaian mencapai Rp. 385.525.954 diraih oleh Kecamatan Hantara, Kecamatan Cilebak, Kecamatan Cibeureum, Kalimanggis, dan Kecamatn Karangkancana.

  •  Kategori Target Pencapaian untuk Desa/Kelurahan 
  1. Target Pencapaian sebesar Rp. 100 Juta dimenangkan oleh Desa Cileuya, Desa Cengal, Ciawigebang, Sidaraja, dan Cihirup. Sedangkan untuk Kategori Desa Terbesar disabet oleh Desa/Kecamatan Subang.
  2. Target Pencapaian sebesar Rp. 99 Juta dimenangkan oleh Kutawaringin-Selajambe, Sukarapih-Cibeureum, Desa Cantilan, Desa Selajambe, dan Desa Gewok-Garawangi.
  3. Target Pencapaian sebesar Rp. 69 Juta dimenangkan oleh Desa Seda, Desa Nanggela-Mandirancan, Desa Hanatra-Selajambe, dan Desa Peusang-Jalaksana.
  4. Target Pencapaian sebesar Rp. 55 Juta dimenangkan oleh Desa Linggasana-Cilimus, Desa Kertawangunan-Mandirancan, Desa Padahurip-Selajambe, Desa Randusari-Cibeureum, dan terakhir Desa Jamberama-Selajambe.
  5. Target Pencapaian sebesar Rp. 41 Juta dimenangkan oleh Desa Pakembangan-Mandirancan, Desa Sukadana-CIbeureum, Desa Sukajaya-Cimahi, Desa Dukuhlor-Sindangagung, dan Desa Cikondang-Hantara.
  6. Target Pencapaian sebesar Rp. 31 Juta dimenangkan oleh Desa Sukasari-Karangkancana, Desa Pajawan Lor-Ciawigebang, Kemudian Desa Pasir Agung-Hantara, Desa Trijaya-Mandirancan, serta terakhir Desa Lebak Herang-Ciwaru. 
Pada kesempatan penobatan peraih penghargaan itu pula Bupati Kuningan H. Acep Purnama SH., M.H. menyampaikan apresiasinya kepada seluruh komponen dan perangkat, serta masyarakat yang telah berjuang dengan keras didalam capaian dalam hal pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan. 
"Saya mengucapkan terimakasih atas upaya yang dilakukan, terlepas dari berbagai hambatan dan tantangan dalam mencapai hasil yang membanggakan ini. Semoga ini menjadi motivasi. Saya berharap tahun depan angkanya naik lagi". tuturnya.

Untuk target pendapatan PBB pada tahun ini diperkirakan penerimaannya akan mencapai Rp. 26,5 Miliar. Dan sampai saat minggu ke-2 Bulan Desember ini penerimaannya sudah mencapai target 96% dari total keseluruhan, atau kalau di rupiahkan sebesar Rp. 25,32 Miliar penerimaan pajak yang masuk.

MUNDAY Rarangkasan Cijolang

MUNDAY! Kami masyarakat Desa Tangkolo menyebutnya demikian, yang berarti adalah menangkap ikan ramai-ramai disungai cijolang dengan memakai tangan kosong dan atau menggunakan peralatan seadanya seperti jaring "masyarakat setempat menyebutnya, Sair atau Anco". Nama lainnya dari Munday sering kita kenal dengan istilah Ngobeng, Nguber, dan Gubyag. Adapun penyebutan nama lain yang berbeda selain yang telah disebutkan itu tergantung istilah di tiap-tiap daerahnya.


Kegiatan Munday yang di Sponsori oleh BUKALAPAK dan di inisiasi oleh Karang Taruna Genta Sabanusa Tangkolo ini bertujuan untuk melestarikan budaya dan warisan leluhur masyarakat yang sudah ada sejak zaman dahulu. Disamping itu, diadakannya kegiatan ini dimaksudkan untuk mengajarkan kepada para generasi muda khususnya agar selalu senantiasa menjaga dan merawat keberlangsungan ekosistem yang ada dari berbagai macam pengrusakan lingkungan, terutama penangkapan ikan dengan menggunakan obat beracun dan alat-alat modern lainnya yang tidak dianjurkan.


Alhamdulillah, kegiatan munday yang digelar hari ini berlangsung ramai dan meriah. Tak sedikit kalangan masyarakat dari berbagai lapisan dan penjuru desa yang ikut serta dalam memeriahkannya. Tidak bisa dipungkiri pula besarnya antusias masyarakat dalam melihat secara langsung akan perhelatan kegiatan ini, baik itu dari dalam desa sendiri maupun luar desa selengkob cijolang, hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang ke lokasi.
Harapannya kegiatan yang selalu menjadi agenda tahunan ini akan terus berkembang setiap tahunnya di Rarangkasan Cijolang Desa Tangkolo tercinta dengan konsep dan nuansa yang berbeda.

Mengenal lebih dekat tim UHA - Hansip

Ada yang tahu apa itu Hansip?

Ya, kepanjangan dari Pertahanan Sipil atau sekarang banyak orang sekitar Jawa Barat menyebutnya dengan sebutan UHA (Unggal Hajat Aya) atau Setiap Hajat Ada.


Awal mula dibentuknya Pertahanan Sipil dimulai sejak zamannya Hindia Belanda untuk menghadapi serangan Jepang. Pemerintahan Belanda saat itu membentuk organisasi ini dimaksdukan untuk melindungi masyarakat dari serangan musuh-musuh, dulu dikenal dengan sebutan LBD (Lucht Bescherming Dients).


hansip-desa-tangkolo
Mr.Ahidin - Mr.Umar - Mr.X

Lalu apa saja kegiatannya? adalah meliputi penerangan masyarakat melalui pemberitaan yang diberikan, melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan, serta penyamaran. Awal mulanya memang bergerak dalm kegiatan yang bersifat pertahanan dan keamanan, dengan alasan tertentu kemudian berubah menjadi membantu masyarakat dalam pengamanan lingkungan.


Kemudian setelah Negara Indonesia Merdeka, Pertahanan Sipil dilindungi payung hukum atas keputusan Wakil Menteri Pertama Urusan Pertahanan Nomor.MI/A/72/62 pada tanggal 19 April Tahun 1962 tentang Peraturan Pertahanan Sipil sampai dengan tahun 1972 ketika pembinaan Hansip kemudian diserahkan Menhamkam kepada Mendagri yang kemudian dikukuhkan melalui Keputusan Presiden No.55 Tahun 1972 hingga pada akhirnya di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono  dicabut atas rekomendasi Kemendagri.


Pada tahun 2002 HANSIP berubah nama menjadi LINMAS (Perlindungan Masyarakat) dengan landasan hukum tentang tugas, fungsi, dan pokok yang sama ketika sebelum diganti namanya, yang berubah adalah pembinaannya saat itu tahun 2004 berada dibawah naungan Pemda melalui Satuan Pamong Praja.


Menurut sumber yang bisa dipercaya katanya saat ini Dirjen Pemerintahan umum telah mengajukan rancangan Pemendagri tentang Penyelenggaraan Perlindungan Masyarakat. Nantinya akan mengatur mengenai tata kelola kelembagaan Linmas, Sumber daya manusianya, anggaran, dan sarana prasarananya. Semoga nantinya Linmas dapat berjaya seperti dulu di masa ke-emasan-nya.


Profil Desa

Profil Desa

Kelurahan/Desa
: Desa
Nama Kelurahan/Desa
: Tangkolo
Kode Wilayah Kelurahan/Desa
: 32.08.03.2001
Nama Kecamatan
: Subang
Kabupaten/Kota
: Kabupaten
Nama Kabupaten/Kota
: Kuningan
Propinsi
: Jawa Barat

Back To Top