Langsung ke konten utama

Postingan

Asal mula nama Tangkolo

Diperkirakan pada awal abad ke-18 di suatu tempat pemukiman penduduk di pinggir sungai Cijolang tumbuh sebatang Pohon kayu yang besar dan tinggi serta kokoh berdiri tegak, dan pohon besar ini oleh masyarakat setempat disebut Pohon Kitangkolo. Berdasarkan keterangan yang bersumber dari para sesepuh leluhur pendahulu kita, istilah Tangkolo diambil dari nama Pohon Kitangkolo itu. Jadi Kitangkolo ini nama sejenis pepohonan hutan liar yang tidak sengaja ditanam, tetapi tumbuh secara alamiah di daerah kampung Tangkolo sekarang. Jenis pohon Kitangkolo ini pada waktu itu tidak terdapat di tempat lain kecuali di daerah ini dan pada masa sekarang sudah tidak dijumpai lagi. Pohon Kitangkolo ini nampaknya sudah punah semua karena ditempat lain pun sudah tidak terdengar lagi keberadaannya. Penggunaan nama pohon-pohonan yang dipakai menjadi nama suatu tempat dimasyarakat Pasundan di masa  lampau rupanya sudah menjadi kebiasaan umum, hal ini masih dapat kita lihat sekarang banyaknya kampung-kam...

Pelaksanaan Pembangunan Unit Pendidikan LPI Mandalawangi di bawah Kepemimpinan Kepala Desa T.A Suparman

Pada awal masa Kepemimpinan Kepala Desa Tangkolo ketiga, salah satu program pembangunannya adalah melanjutkan program lama yaitu melamjutkan penyelesaian pembangunan Mesjid Alhuda untuk lantai dua, sehinnga secara keseluruhab penambahan luas ruangan Mesjid sudah dapat diselelsaikan seluruhnya. Pelaksanaan pembangunan lantai dua mesjid Al-Huda, Kepala Desa ketiga mendapat dukungan penuh dari Warga Tangkolo di Jakarta yang di sponsori oleh keluarga Bapak.Drs.H.Solihin Djayadikusuma, MM.ph.D. Program-program yang dilakukan oleh ketua IWT pertama mendapat sambutan baik dari Ketua IWT kedua ibu Dra.Esih Setianingsih, MM. beserta suaminya dengan mengeluarkan kalender Lembaga pendidikan Islam Mandalawangi tahun 2005m dan telah siap untuk membantu kepala Desa dalam pelaksanaan pembangunan Pesantren di Desa Tangkolo. Pada tahap sekarang ini tahun 2005 di bawah pimpinan Kepala Desa tangkolo ketiga Bapak.TA Suparman, Alhamdulillah program pendirian Pesantren ini akan dikelola oleh suatu wadah ya...

Terbentuknya Kampung Tangkolo

Penduduk awal Kampung Tangkolo Perkiraan awal abad ke-18 pemukiman petani yang berdektan  dengan sungai cijolang yang selanjutnya oleh penduduk setempat disebut Kampung Tangkolo ini baru dihuni oleh Tujuh kepala keluarga. Ketujuh kepala keluarga ini kemungkinan berasal dari satu keluarga, kehidupan mereka sehari-harinya adalah bertani dengan kebudayaannya adalah Islam. Buyut Jamudin Berdasarkan dengan cerita yang dituturkan oleh para orang tua, pada suatu waktu Kampung Tangkolo kedatangan seorang tamu yang mengaku bernama Jamudin. Selanjutnya Jamudin ini menjadi penduduk Kampung Tangkolo karena Dia tidak kembali pulang lagi ke kampung asalnya, hingga akhirnya Jamudin menikah dengan penduduk Kampung Tangkolo. Menurut pengakuan Jamudin, Dia berasal dari Kesultanan Cirebon, tetapi sebagian orang tua menyatakan bahwa Jamudin itu sebenarnya berasal dari mataram. Kalau Jamudin berasal dari  keturunan mataram, ada kemungkinan keturunan dari sisa-sisa laskar Sultan Agung Mataram ...

Pemukiman Penduduk Di Pinggir Sungai Cijolang

Di pinggir Sungai Cijolang di area yang berbatasan dengan wilayah ciamis, ada juga rumah penduduk yang banyak ditumbuhi pohon-pohonan yang besar, dan diantaranya ada salah satu pohon terbesar dan tertinggi yang disebut dengan pohon Kitangkolo. Lokasi tempat pohon Kitangkolo ini diperkirakan berada diantara pemukiman Tangkolo sekarang dan sungai Cigintung. Kemungkinan berada pada area pesawahan di sebelah timur jembatan penghubung antara Cigintung dan Bantar Dendeng.

Pemukiman Penduduk Di Sekitar Gunung Susuh

Diperkirakan pada abad k2-17, diantara para petani yang berpindh kea rah selatan ini, ada juga petani lain yang datang dari subang barat sebanyak dua kepala keluarga dari satu keutrunan pedukunan cimanggang, yang memilih lokasi tinggal di daerah selatan. Mereka itu adalah kaka beradik. Kakanya yang bernama candra diwangsa memilih tinggal di dataran yang agak tinggi di sebelah utara Gunung Susuh yaitu Cidempul sekarang, tetapi areal lokasi pertanian yang dipilih di daerah selatan yang berdekatan dengan sungai cijolang. Sedangkan adiknya yang bernama candra dinata memilih tinggal di daerah selatan gunung susuh dan diperkirakan  berada di sebelah timur mesjid alfurqon mandalawangi, bahkan menurut penjelasan dari para sesepuh tepatnya di lokasi bekas rumah aki madnawi. Adiknya ini meimilih lokasi pertanian di dataran rendah juga, dengan mengambil lokasi dari selatan ke utara, memanjang mengikuti sepanjang sungai ciawi ke arah hulu. Perlu ditambahkan disini bahwa migrasi penduduk ...

Sungai Cijolang Rangkas

Atas kehendak Illahi rabb pada suatu malam telah terjadi bencana alam dengan turunnya hujan lebat yang luar biasa, sehingga air sungai Cijolang meluap tinggi naik melampaui kapasitas daya tampung sungai. Sehingga menggenangi seluruh bagian dataran yang rendah, mulai dari pesawahan, perkampungan, bahkan termasuk bagian bukit yang paling rendah. Akibat kuatnya tekanan air sungai, tanah genting pada bagian bukit yang tipis dan sekaligus menjadi satu-satunya dinding penyekat antara sungai di bagian hulu dan sungai di bagian hilir sedikit demi sedikit terkikis habis di ikuti dengan longsoran tanah yang begitu dahsyat. Dan pada akhirnya bagian bukit yang paling rendah dan paling tipis itu jebol atau dalam bahasa sundanya (Rangkas). Setelah kejadian itu, sungai Cijolang itu pun berpindah tempat, yang semula melingkari kampung di bagian barat dan selatan, kini beralih ke bagian tengah pesawahan yang rendah di sebelah Timur, mulai dari tempat rangkas sampai bertemu lagi dengan sungai semula d...