Diperkirakan pada awal abad ke-18 di suatu tempat pemukiman penduduk di pinggir sungai Cijolang tumbuh sebatang Pohon kayu yang besar dan tinggi serta kokoh berdiri tegak, dan pohon besar ini oleh masyarakat setempat disebut Pohon Kitangkolo. Berdasarkan keterangan yang bersumber dari para sesepuh leluhur pendahulu kita, istilah Tangkolo diambil dari nama Pohon Kitangkolo itu. Jadi Kitangkolo ini nama sejenis pepohonan hutan liar yang tidak sengaja ditanam, tetapi tumbuh secara alamiah di daerah kampung Tangkolo sekarang. Jenis pohon Kitangkolo ini pada waktu itu tidak terdapat di tempat lain kecuali di daerah ini dan pada masa sekarang sudah tidak dijumpai lagi. Pohon Kitangkolo ini nampaknya sudah punah semua karena ditempat lain pun sudah tidak terdengar lagi keberadaannya. Penggunaan nama pohon-pohonan yang dipakai menjadi nama suatu tempat dimasyarakat Pasundan di masa lampau rupanya sudah menjadi kebiasaan umum, hal ini masih dapat kita lihat sekarang banyaknya kampung-kam...
Dedi Mulyadi atau KDM sapaan akrabnya merupakan Gubernur terpilih Provinsi Jawa Barat Periode 2025 - 2030. Dari sebelum dilantik sampai pada saat postingan ini di publikasikan atau sudah dilantik, Bapak satu ini selalu ada saja gebrakannya bahkan terobosan-terobosan terkait putusan kebijakannya selalu dibuat sederhana untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat Jawa Barat. Hampir seluruh kebijakan yang diambil Dedi Mulyadi berdampak langsung dan dapat langsung dirasakan oleh masyarakat Jawa Barat khususnya. Berikut beberapa terobosan kebijakan yang dilakukan Dedi Mulyadi yang berdampak terhadap masyarakat Jawa Barat: 1. Transparansi APBD Dalam proses penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Dedi Mulyadi tak sungkan untuk memangkas alokasi anggaran yang menurutnya tidak perlu dan memindahkannya ke alokasi keperluan yang lain. Mulai dari anggaran Baju dan Mobil Dinasnya yang dipangkas, sampai beberapa pos anggaran lain yang tak luput dari perhatiannya. 2. P...