Ruwatan Bumi atau Ngaruwat Bumi merupakan salasatu tradisi yang dilakukan masyarakat sunda sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta atas limpahan hasil panen bumi yang telah didapat. Ruwatan yang diambil dari akar kata "Ruwat" yang merupakan asal kata dari Basa Sunda yang memiliki arti Merawat.
Tradisi Ruwatan merupakan tradisi suku sunda yang sudah ada dari zaman leluhur dulu dan masih dilestarikan masyarakat sunda sampai saat ini di zaman modern. Tradisi yang dilakukan setahun sekali ini merupakan bentuk penghormatan atas rasa syukur atas nikmat oleh masyarakat pedesaan terhadap pemilik alam atas berkat bumi atau hasil bumi yang melimpah.
Upacara Ruwatan Bumi ini sekaligus momen penting yang bisa mengumpulkan dan mempersatukan masyarakat dalam satu acara demi menjaga dan menciptakan keseimbangan antara kehidupan manusia dengan lingkungan alam.
Kegiatan Ngaruwat Bumi biasanya dilakukan oleh sekumpulan masyarakat dengan membawa hasil bumi untuk kemudian dilakukan arak-arakan mengelilingi jalanan. Tak jarang nantinya dipenghujung acara seluruh masyarakat yang mengikuti jalannya kegiatan ini melakukan makan bersama ditempat yang luas dan terbbuka secara guyub.
dete November 17, 2023 Admin Jawa Barat IndonesiaRuwatan Bumi - Tradisi Suku Sunda
Ruwatan Bumi atau Ngaruwat Bumi merupakan salasatu tradisi yang dilakukan masyarakat sunda sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta atas limpahan hasil panen bumi yang telah didapat. Ruwatan yang diambil dari akar kata "Ruwat" yang merupakan asal kata dari Basa Sunda yang memiliki arti Merawat.
Tradisi Ruwatan merupakan tradisi suku sunda yang sudah ada dari zaman leluhur dulu dan masih dilestarikan masyarakat sunda sampai saat ini di zaman modern. Tradisi yang dilakukan setahun sekali ini merupakan bentuk penghormatan atas rasa syukur atas nikmat oleh masyarakat pedesaan terhadap pemilik alam atas berkat bumi atau hasil bumi yang melimpah.
Upacara Ruwatan Bumi ini sekaligus momen penting yang bisa mengumpulkan dan mempersatukan masyarakat dalam satu acara demi menjaga dan menciptakan keseimbangan antara kehidupan manusia dengan lingkungan alam.
Kegiatan Ngaruwat Bumi biasanya dilakukan oleh sekumpulan masyarakat dengan membawa hasil bumi untuk kemudian dilakukan arak-arakan mengelilingi jalanan. Tak jarang nantinya dipenghujung acara seluruh masyarakat yang mengikuti jalannya kegiatan ini melakukan makan bersama ditempat yang luas dan terbbuka secara guyub.
Ini adalah kosakata atau nama lain dari beberapa nama Hewan dalam Bahasa Sunda. Satu nama hewan biasanya ada yang memiliki beberapa nama dalam penyebutannya, bisa satu, dua atau lebih.
Hewan/Binatang dalam bahasa sunda adalah Sato.
Ajag | Anjing hutan; Serigala;
Bagong | Babi
Bajing | Tupai
Balakécot | Bekicot
Bangbara | Kumbang
Bancét | Katak sawah
Bangkong | Kodok
Bayawak | Biawak
Berenyit; Gamélong; | Ikan yang kecil-kecil
Beunceuh | Jangkrik
Beurit | Tikus
Bilatung | Belatung
Buweuk | Burung Hantu
Buruy | Kecebong
Cakcak | Cicak
Congcorang | Belalang sembah
Cucunguk; Sumindal; | Kecoa
Cucurut | Curut
éntog | Bebek
Hayam; Hayam Jago/Hayam Danten; | Ayam; Jago/Betina;
Hileud | Ulat
Hurang | Udang
Jarapah | Jerapah
Kalong; Lalay; | Kelelawar
Kamarang | Tawon
Kéong | Siput
Keuyeup | Kepiting
Kica-kica | Kunang-kunang
Kukupu | Kupu-kupu
Kungkang | Walangsangit
Kuya | Kura-kura
Laleur | Lalat
Lancah | Laba-laba
Langgir | Kalajengking
Lasun; Careuh; | Musang; Luwak;
Lauk | Ikan
Londok | Bunglon
Manuk; Japati/Tikukur/Heulang/Piit | Burung; Merpati/Perkutut/Elang/Pipit
Maung | Harimau
Meri | Itik
Munding | Kerbau
Nyiruan | Lebah
Odéng | Tawon
Oray; Ula; | Ular
Papatong | Capung
Reungit | Nyamuk
Rinyuh | Rayap
Séro | Berang-berang
Simeut | Belalang
Siraru | Laron
Sireum | Semut
Soang | Angsa
Titinggi | Kaki seribu
Tongo; | Tungau
Tumbila | Kutu kasur
Ucing; Méong | Kucing
Uncal | Kancil
Berikut Kosa kata untuk Nama-nama Anak Binatang dalam Bahasa Sunda:
Anak Anjing: Kirik
Anak Bandeng: Nénér
Anak Banteng: Bangkanang
Anak Begu: Babi
Anak Belut: Kuntit
Anak Bogo: Cingok
Anak Kutu: Kuar
Anak Munding : énéng
Anak Sapi: Pédét
Anak Kuda: Belo
Kosa kata Nama Hewan dalam Bahasa Sunda
Ini adalah kosakata atau nama lain dari beberapa nama Hewan dalam Bahasa Sunda. Satu nama hewan biasanya ada yang memiliki beberapa nama dalam penyebutannya, bisa satu, dua atau lebih.
Hewan/Binatang dalam bahasa sunda adalah Sato.
Ajag | Anjing hutan; Serigala;
Bagong | Babi
Bajing | Tupai
Balakécot | Bekicot
Bangbara | Kumbang
Bancét | Katak sawah
Bangkong | Kodok
Bayawak | Biawak
Berenyit; Gamélong; | Ikan yang kecil-kecil
Beunceuh | Jangkrik
Beurit | Tikus
Bilatung | Belatung
Buweuk | Burung Hantu
Buruy | Kecebong
Cakcak | Cicak
Congcorang | Belalang sembah
Cucunguk; Sumindal; | Kecoa
Cucurut | Curut
éntog | Bebek
Hayam; Hayam Jago/Hayam Danten; | Ayam; Jago/Betina;
Hileud | Ulat
Hurang | Udang
Jarapah | Jerapah
Kalong; Lalay; | Kelelawar
Kamarang | Tawon
Kéong | Siput
Keuyeup | Kepiting
Kica-kica | Kunang-kunang
Kukupu | Kupu-kupu
Kungkang | Walangsangit
Kuya | Kura-kura
Laleur | Lalat
Lancah | Laba-laba
Langgir | Kalajengking
Lasun; Careuh; | Musang; Luwak;
Lauk | Ikan
Londok | Bunglon
Manuk; Japati/Tikukur/Heulang/Piit | Burung; Merpati/Perkutut/Elang/Pipit
Maung | Harimau
Meri | Itik
Munding | Kerbau
Nyiruan | Lebah
Odéng | Tawon
Oray; Ula; | Ular
Papatong | Capung
Reungit | Nyamuk
Rinyuh | Rayap
Séro | Berang-berang
Simeut | Belalang
Siraru | Laron
Sireum | Semut
Soang | Angsa
Titinggi | Kaki seribu
Tongo; | Tungau
Tumbila | Kutu kasur
Ucing; Méong | Kucing
Uncal | Kancil
Berikut Kosa kata untuk Nama-nama Anak Binatang dalam Bahasa Sunda:
Anak Anjing: Kirik
Anak Bandeng: Nénér
Anak Banteng: Bangkanang
Anak Begu: Babi
Anak Belut: Kuntit
Anak Bogo: Cingok
Anak Kutu: Kuar
Anak Munding : énéng
Anak Sapi: Pédét
Anak Kuda: Belo
Masyarakat sunda pada umumnya dalam penyebutan waktu tertentu mempunyai istilah-istilah yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Terdapat 24 istilah kata yang bisa digunakan untuk memberi tahu atau menandakan waktu jam tertentu. Berikut istilah penunjuk waktu yang sering digunakan masyarakat sunda pada umumnya:
Jam 01.00 : TumorékJam 02.00 : Janari Leutik
Jam 03.00 : Janari Gedé
Jam 04.00 : Kongkorongok Hayam
Jam 05.00 : Balebat
Jam 06.00 : Carangcang Tihang
Jam 07.00 : Méléték Panon Poé
Jam 08.00 : Ngaluluh Taneuh
Jam 09.00 : Haneut Moyan
Jam 10.00 : Rumangsang
Jam 11.00 : Pecat Sawed
Jam 12.00 : Tangagé
Jam 13.00 : Lingsir Ngulon
Jam 14.00 : Kalangkang Satungtung
Jam 15.00 : Méngok
Jam 16.00 : Tunggang Gunung
Jam 17.00 : Sariak Layung
Jam 18.00 : Sareupna
Jam 19.00 : Harieum Beungeut
Jam 20.00 : Sareureuh Budak
Jam 21.00 : Tumoké
Jam 22.00 : Sareureuh kolot
Jam 23.00 : Indung Peuting
Jam 00.00 : Tengah Peuting
Tengah Peuting adalah waktu dimana ini sudah menunjukan tengah malam. Dimana pada jam 00.00 adalah bagian tengah atau pertengahan dari gelapnya dunia, yaitu antara jam 18.00 sampai dengan 06.00. dete Oktober 29, 2023 Admin Jawa Barat Indonesia
Cara Orang Sunda menyebut waktu dalam sehari (24 jam)
Masyarakat sunda pada umumnya dalam penyebutan waktu tertentu mempunyai istilah-istilah yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Terdapat 24 istilah kata yang bisa digunakan untuk memberi tahu atau menandakan waktu jam tertentu. Berikut istilah penunjuk waktu yang sering digunakan masyarakat sunda pada umumnya:
Jam 01.00 : TumorékJam 02.00 : Janari Leutik
Jam 03.00 : Janari Gedé
Jam 04.00 : Kongkorongok Hayam
Jam 05.00 : Balebat
Jam 06.00 : Carangcang Tihang
Jam 07.00 : Méléték Panon Poé
Jam 08.00 : Ngaluluh Taneuh
Jam 09.00 : Haneut Moyan
Jam 10.00 : Rumangsang
Jam 11.00 : Pecat Sawed
Jam 12.00 : Tangagé
Jam 13.00 : Lingsir Ngulon
Jam 14.00 : Kalangkang Satungtung
Jam 15.00 : Méngok
Jam 16.00 : Tunggang Gunung
Jam 17.00 : Sariak Layung
Jam 18.00 : Sareupna
Jam 19.00 : Harieum Beungeut
Jam 20.00 : Sareureuh Budak
Jam 21.00 : Tumoké
Jam 22.00 : Sareureuh kolot
Jam 23.00 : Indung Peuting
Jam 00.00 : Tengah Peuting
Tengah Peuting adalah waktu dimana ini sudah menunjukan tengah malam. Dimana pada jam 00.00 adalah bagian tengah atau pertengahan dari gelapnya dunia, yaitu antara jam 18.00 sampai dengan 06.00.
Berikut sebagian kecil kosa kata dalam bahasa sunda yang jarang ditemui atau terdengar dalam percakapan orang-orang sunda pada umumnya:
1. Ahéng
Kata "Ahéng" sama saja dengan aneh atau unik atau lain (beda) dari pada yang lainnya.
"Ararahéng": Aneh-aneh (pada aneh)/unik-unik (pada unik)/beda-beda.
Contoh Percakapan:
A: Wa, upami tiasa mah teu kénging ameng sareng jalmi éta!
B: Nya kunaon?
A: Tingali baé atuh anggéanna ahéng compang camping teu matut.
A: Wa, Kalau bisa si jangan main sama orang itu!
B: Lha Kenapa?
A: Liat aja deh pakaiannya aneh compang camping gak pantes.
2. Hageuy
Kata "Hageuy" dalam bahasa sunda adalah kata yang tak semua daerah mengetahui maksud pemaknaannya, walaupun masih berada didaerah sunda itu sendiri.
Kata "Hageuy" ini biasanya hanya berlaku dan biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari orang-orang sunda yang tinggal di sebagian wilayah Ciamis dan sekitarnya (arah Timur).
Arti kata "Hageuy" ini sangat luas, tak cukup hanya diartikan dengan satu arti kata saja, ini sangat tergantung dengan kontek percakapan apa yang sedang ada dalam pembicaraan.
"Hageuy": bisa berarti iya/meng-iya-kan; menandakan setuju, sependapat dengan statement yang diucapkan atau ditanyakan oleh lawan bicaranya.
Contoh percakapan 1:
[sunda]
A: Kang, kamari anjeun ngiring sareng Bapa teu pas ka ondangan?
B: Hageuy, ngiring.
[indonesia]
A: Kang, kemarin kamu ikut sama Bapak gak pas ke kondangan?
B: Iya, ikut.
Contoh percakapan 2:
[sunda]
A: Néng, itu lauk dina luhur méja tos dipasihkeun ka Ninik teu acan?
B: Hageuy, entos.
[indonesia]
A: Néng, itu ikan di atas meja sudah dikasihkan ke Nenek belum?
B: Iya, sudah.
3. Kah & Kulan
Ada yang tahu bedanya Kah dan Kulan? Dua suku kata yang berbeda dengan pengertian yang sama ini biasanya masih sangat sering digunakan oleh kebanyakan orang sunda dalam melakukan perbincangannya.
Kata "Kah" dikhususkan untuk dipakai oleh para perempuan sunda, sedangkan untuk "Kulan" dikhususkan untuk digunakan oleh seorang laki-laki sunda.
"Kah" & "Kulan": merupakan kalimat jawab yang halus bagi seseorang yang sedang melakukan percakapan ketika lawan bicaranya menanyakan (memanggilnya).
Contoh percakapan 1:
[sunda]
A: Kang? | Néng?
B: Kulan | Kah
A: Nuju naon?
B: Nuju maca artikel tentang istilah basa sunda.
[indonesia]
A: Kang? | Néng?
B: Euy; Ya;
A: Sedang apa?
B: Sedang membaca artikel tentang istilah bahasa sunda.
4. Wadul
"Wadul": Bohong, Dusta. | "Nga-wadul": Berbohong, Berdusta. | "Ngawaradul": Pada berbohong; ditujukan untuk 'jamak' orang yang berbohong.
Contoh kalimat:
[sunda] Ulah percaya kana omongan si éta! sok wadul.
[indonesia] Jangan percaya pada cerita dia! suka bohong.
[sunda] Hayyaaah!!! ngawadul baé terus sampé sungut geus ngabudah kitu.
[indonesia] Hayyaaah!!! berbohong aja terus sampai mulut sudah berbusa gitu.
5. Kamerkaan
"Kamerkaan": Merupakan suatu kondisi (akibat) yang sedang dialami perut ketika sudah selesai makan (sebab) terlalu banyak, istilah lainnya disebut Kekenyangan [indonesia].
Kata "Kamerkaan" tidak memiliki satu kata asli yang berdiri sendiri, --seperti "Kekenyangan" yang berasal dari kata dasarnya "Kenyang".--
"Kamerkaan" merupakan satu kesatuan kosa kata yang BUKAN berasal dari kata
dete Oktober 29, 2023 Admin Jawa Barat Indonesia
Kamus istilah kata dalam bahasa sunda 1
Berikut sebagian kecil kosa kata dalam bahasa sunda yang jarang ditemui atau terdengar dalam percakapan orang-orang sunda pada umumnya:
1. Ahéng
Kata "Ahéng" sama saja dengan aneh atau unik atau lain (beda) dari pada yang lainnya.
"Ararahéng": Aneh-aneh (pada aneh)/unik-unik (pada unik)/beda-beda.
Contoh Percakapan:
A: Wa, upami tiasa mah teu kénging ameng sareng jalmi éta!
B: Nya kunaon?
A: Tingali baé atuh anggéanna ahéng compang camping teu matut.
A: Wa, Kalau bisa si jangan main sama orang itu!
B: Lha Kenapa?
A: Liat aja deh pakaiannya aneh compang camping gak pantes.
2. Hageuy
Kata "Hageuy" dalam bahasa sunda adalah kata yang tak semua daerah mengetahui maksud pemaknaannya, walaupun masih berada didaerah sunda itu sendiri.
Kata "Hageuy" ini biasanya hanya berlaku dan biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari orang-orang sunda yang tinggal di sebagian wilayah Ciamis dan sekitarnya (arah Timur).
Arti kata "Hageuy" ini sangat luas, tak cukup hanya diartikan dengan satu arti kata saja, ini sangat tergantung dengan kontek percakapan apa yang sedang ada dalam pembicaraan.
"Hageuy": bisa berarti iya/meng-iya-kan; menandakan setuju, sependapat dengan statement yang diucapkan atau ditanyakan oleh lawan bicaranya.
Contoh percakapan 1:
[sunda]
A: Kang, kamari anjeun ngiring sareng Bapa teu pas ka ondangan?
B: Hageuy, ngiring.
[indonesia]
A: Kang, kemarin kamu ikut sama Bapak gak pas ke kondangan?
B: Iya, ikut.
Contoh percakapan 2:
[sunda]
A: Néng, itu lauk dina luhur méja tos dipasihkeun ka Ninik teu acan?
B: Hageuy, entos.
[indonesia]
A: Néng, itu ikan di atas meja sudah dikasihkan ke Nenek belum?
B: Iya, sudah.
3. Kah & Kulan
Ada yang tahu bedanya Kah dan Kulan? Dua suku kata yang berbeda dengan pengertian yang sama ini biasanya masih sangat sering digunakan oleh kebanyakan orang sunda dalam melakukan perbincangannya.
Kata "Kah" dikhususkan untuk dipakai oleh para perempuan sunda, sedangkan untuk "Kulan" dikhususkan untuk digunakan oleh seorang laki-laki sunda.
"Kah" & "Kulan": merupakan kalimat jawab yang halus bagi seseorang yang sedang melakukan percakapan ketika lawan bicaranya menanyakan (memanggilnya).
Contoh percakapan 1:
[sunda]
A: Kang? | Néng?
B: Kulan | Kah
A: Nuju naon?
B: Nuju maca artikel tentang istilah basa sunda.
[indonesia]
A: Kang? | Néng?
B: Euy; Ya;
A: Sedang apa?
B: Sedang membaca artikel tentang istilah bahasa sunda.
4. Wadul
"Wadul": Bohong, Dusta. | "Nga-wadul": Berbohong, Berdusta. | "Ngawaradul": Pada berbohong; ditujukan untuk 'jamak' orang yang berbohong.
Contoh kalimat:
[sunda] Ulah percaya kana omongan si éta! sok wadul.
[indonesia] Jangan percaya pada cerita dia! suka bohong.
[sunda] Hayyaaah!!! ngawadul baé terus sampé sungut geus ngabudah kitu.
[indonesia] Hayyaaah!!! berbohong aja terus sampai mulut sudah berbusa gitu.
5. Kamerkaan
"Kamerkaan": Merupakan suatu kondisi (akibat) yang sedang dialami perut ketika sudah selesai makan (sebab) terlalu banyak, istilah lainnya disebut Kekenyangan [indonesia].
Kata "Kamerkaan" tidak memiliki satu kata asli yang berdiri sendiri, --seperti "Kekenyangan" yang berasal dari kata dasarnya "Kenyang".--
"Kamerkaan" merupakan satu kesatuan kosa kata yang BUKAN berasal dari kata
Apa: Naon ; Apa-apaan: Nanaonan; Tidak Apa-apa: Teu Naon-naon/ Teu Nanaon;
Begini: Kieu
Begitu: Kitu
Siapa: Saha
Kapan: Iraha
Mengapa: Kunaon/ Naha
Dimana: Dimana
Bagaimana: Kumaha; Kuma;
Aku: Abdi; Simkuring; Kaula; Kula; Aing;
Kamu-Anda: Hidep; Anjeun; Salira; Manéh, Sia;
Dia: Hidepna; Anjeuna; Mantenna; Manéhna;
Kalian: Haridep; Aranjeun; Maranéh; Saria;
Mereka: Araranjeun; Marantenna; Maranéhna;
Kita: Urang
Contoh Kalimat
Apa-apaan kamu? : Nanaonan manéh?
Kamu dimana? : Manéh dimana?
Kamu sedang apa? : Manéh keur naon?
Menurut: Ceuk; Saur
Kalau: Pami; Mun
Seupama: Saumpama/ Saumpami
Contoh kalimat
"Bagaimana Kamu" : Kumaha Anjeun; Kumaha Hidep/ Kuma Hidep; Kumaha Manéh/ Kuma Manéh; Kumaha Salira; Kumaha Sia/ Kuma Sia;
"Bagaimana menurut kamu?"; "Gimana menurutmu?" : Kumaha saur anjeun?; Kumaha ceuk sia?;
"Bagaimana kalau menurut kamu" ; "Bagaimana kalau menurutmu?" : Kumaha mun ceuk manéh?; Kumaha pami saur anjeun?; Kumaha mun ceuk anjeun: Kumaha mun ceuk sia?
dete Oktober 29, 2023 Admin Jawa Barat IndonesiaKosakata Indonesia dalam Bahasa Sunda (Bagian 1)
Apa: Naon ; Apa-apaan: Nanaonan; Tidak Apa-apa: Teu Naon-naon/ Teu Nanaon;
Begini: Kieu
Begitu: Kitu
Siapa: Saha
Kapan: Iraha
Mengapa: Kunaon/ Naha
Dimana: Dimana
Bagaimana: Kumaha; Kuma;
Aku: Abdi; Simkuring; Kaula; Kula; Aing;
Kamu-Anda: Hidep; Anjeun; Salira; Manéh, Sia;
Dia: Hidepna; Anjeuna; Mantenna; Manéhna;
Kalian: Haridep; Aranjeun; Maranéh; Saria;
Mereka: Araranjeun; Marantenna; Maranéhna;
Kita: Urang
Contoh Kalimat
Apa-apaan kamu? : Nanaonan manéh?
Kamu dimana? : Manéh dimana?
Kamu sedang apa? : Manéh keur naon?
Menurut: Ceuk; Saur
Kalau: Pami; Mun
Seupama: Saumpama/ Saumpami
Contoh kalimat
"Bagaimana Kamu" : Kumaha Anjeun; Kumaha Hidep/ Kuma Hidep; Kumaha Manéh/ Kuma Manéh; Kumaha Salira; Kumaha Sia/ Kuma Sia;
"Bagaimana menurut kamu?"; "Gimana menurutmu?" : Kumaha saur anjeun?; Kumaha ceuk sia?;
"Bagaimana kalau menurut kamu" ; "Bagaimana kalau menurutmu?" : Kumaha mun ceuk manéh?; Kumaha pami saur anjeun?; Kumaha mun ceuk anjeun: Kumaha mun ceuk sia?
Bahasa sunda yang merupakan bahasa daerah pribumi penduduk Jawa Barat dan Banten yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Banyak penduduk diluar Jawa Barat dan Banten khususnya dan umumnya didaerah perkotaan yang kadang-kadang sebagian orang menggunakan bahasa sunda dalam kehidupan sosialnya.
Tak banyak yang tahu arti dari kata perkata yang sering diucapkan sehingga terkadang membuat mereka penduduk yang bukan suku sunda tak mengerti apa yang diperbincangkan. Berikut sebagian kosa kata atau kalimat Sunda yang sering banyak orang cari artinya:
Disclaimer: Dalam satu kata diurutkan dari Bahasa Sunda yang Halus ke Kasar.
Abdi; Urang; Kuring; Aing; | Aku; Saya;
Aki; Abah;| Kakek
Anjeun; Manéh; Nyanéh; Sia; | Kamu; Anda;
Anggeus | Selesai
Aya | Ada
Ayeuna | Sekarang
Awak | Badan
Bébérés; Beberesih; | Menata; Bersih-bersih
Baham | Mulut
Bibi | Sebutan untuk Tante (Adiknya Ayah/Ibu)
Biwir | Bibir
Babaturan; Réréncangan; | Teman; Sohib;
Ceuli | Telinga
Ceurik; Léwéh; Benyéng; | Nangis
Dampal | Telapak
Deungeun | Batur
Didieu | Disini
Diditu | Disana
Engké; Kéheula; | Nanti
éléh; Kéok; | Kalah
Genggerong; Tikoro; | Tenggorokan
Halimpu | Merdu
Haling; Hiling; | Awas
Halodo | Kemarau
Handap; Téoh; Landeuh; | Bawah
Haneut | Anget
Hanjakal; Hanas; | Menyesal
Hareudang | Gerah
Harita | Dulu
Haturnuhun | Terimakasih
Hatur uninga | Memberi tahukan
Hayang; Daék; | Ingin
Hawa | Angin; Cuaca;
Henteu; Teu; | Nggak; Tidak;
Horéam | Malas
Huntu | Gigi
Ibarat | Seperti
Indit | Pergi
Ilahar | Biasa
Ingkah | Pergi
Pangambung; Irung; Babangus; | Hidung
Percanten | Percaya
Kabita | Kepingin
Kadé | Hati-hati;
Kadieu | Kesini
Kaditu | Kesana
Kamari | Kemarin
Karep teuing | Terserah
Karunya | Kasian
Késangan (Késang) | Keringetan (Keringet)
Keur naon?; Nuju naon? | Sedang apa? [atau] Lagi apa
Kieu | Begini
Kinten-kinten | Kira-kira
Kitu | Begitu
Kulem; Saré; Molor; | Tidur
Kumaha? | Bagaimana?
Lanceuk | Kakak
Lampah (Ngalampah); Léngkah (Ngaléngkah); | Langkah (Melangkah)
Létah | Lidah
Leleson | Istirahat
Lieur | Pusing
Luhur; Tonggoh; | Atas
Lumpat; Ngabrit; | Lari
Mamang; Amang; | Sebutan untuk Om (Adiknya Ayah/Ibu)
Mangga; Sumangga; | Silahkan
Mastaka; Hulu; Babatok; | Kepala
Minantu | Menantu
Mitoha | Mertua
Moal enya; Mal enya; Mangkara; Piraku; | Mana mungkin
Moyan | Jemur; Menjemur;
Naha? | Kenapa?
Naon? | Apa?
Nuhunkeun; Ménta; | Minta
Ngeunah | Enak
Nincak; Ngaleyek; | Nginjak; Menginjak;
Ninik; Nini; Enin; | Nenek
Nyeri; Udur; Gering; | Sakit
Panangan; Leungeun; | Tangan
Pangabutuh | Kebutuhan
Panyawat | Penyakit
Permios | Permisi untuk pergi
Piraku? | Masa?
Punten | Permisi
Saha? | Siapa?
Sakapeung; Kapeungan; | Terkadang
Sampéan; Suku; Kokod; | Kaki
Sépak; Tajong;| Tendang
Sésa | Sisa
Sesah; Hésé; Ripuh; | Susah
Seungit | Wangi; Harum;
Sieun | Takut
Soca; Panon; | Mata
Teuleum; Lelep; | Karam
Tiris | Dingin
Tonggong | Punggung
Tos; Entos; Parantos; Geus; Enggeus; | Sudah
Tuang; Neda; Emam; Dahar; Madang; Jajablog; | Makan
Tunduh | Ngantuk
Ubar; Tamba; | Obat
Uhun; Sumuhun; Nya; Enya; Heueuh; | Iya
Upami; Lamun; | Seandainya; Jika; Kalau;
Usum | Musim
Uwa; Wawa; | Sebutan untuk Kakaknya Ayah/Ibu (Laki-laki maupun Perempuan)
Waktos; Wanci; Wayah | Waktu
Wios; Kajeun; | Biarin
Itulah kira-kira sebagian Kosa kata Bahasa Sunda yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Kosa kata sehari-hari dalam Bahasa Sunda
Bahasa sunda yang merupakan bahasa daerah pribumi penduduk Jawa Barat dan Banten yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Banyak penduduk diluar Jawa Barat dan Banten khususnya dan umumnya didaerah perkotaan yang kadang-kadang sebagian orang menggunakan bahasa sunda dalam kehidupan sosialnya.
Tak banyak yang tahu arti dari kata perkata yang sering diucapkan sehingga terkadang membuat mereka penduduk yang bukan suku sunda tak mengerti apa yang diperbincangkan. Berikut sebagian kosa kata atau kalimat Sunda yang sering banyak orang cari artinya:
Disclaimer: Dalam satu kata diurutkan dari Bahasa Sunda yang Halus ke Kasar.
Abdi; Urang; Kuring; Aing; | Aku; Saya;
Aki; Abah;| Kakek
Anjeun; Manéh; Nyanéh; Sia; | Kamu; Anda;
Anggeus | Selesai
Aya | Ada
Ayeuna | Sekarang
Awak | Badan
Bébérés; Beberesih; | Menata; Bersih-bersih
Baham | Mulut
Bibi | Sebutan untuk Tante (Adiknya Ayah/Ibu)
Biwir | Bibir
Babaturan; Réréncangan; | Teman; Sohib;
Ceuli | Telinga
Ceurik; Léwéh; Benyéng; | Nangis
Dampal | Telapak
Deungeun | Batur
Didieu | Disini
Diditu | Disana
Engké; Kéheula; | Nanti
éléh; Kéok; | Kalah
Genggerong; Tikoro; | Tenggorokan
Halimpu | Merdu
Haling; Hiling; | Awas
Halodo | Kemarau
Handap; Téoh; Landeuh; | Bawah
Haneut | Anget
Hanjakal; Hanas; | Menyesal
Hareudang | Gerah
Harita | Dulu
Haturnuhun | Terimakasih
Hatur uninga | Memberi tahukan
Hayang; Daék; | Ingin
Hawa | Angin; Cuaca;
Henteu; Teu; | Nggak; Tidak;
Horéam | Malas
Huntu | Gigi
Ibarat | Seperti
Indit | Pergi
Ilahar | Biasa
Ingkah | Pergi
Pangambung; Irung; Babangus; | Hidung
Percanten | Percaya
Kabita | Kepingin
Kadé | Hati-hati;
Kadieu | Kesini
Kaditu | Kesana
Kamari | Kemarin
Karep teuing | Terserah
Karunya | Kasian
Késangan (Késang) | Keringetan (Keringet)
Keur naon?; Nuju naon? | Sedang apa? [atau] Lagi apa
Kieu | Begini
Kinten-kinten | Kira-kira
Kitu | Begitu
Kulem; Saré; Molor; | Tidur
Kumaha? | Bagaimana?
Lanceuk | Kakak
Lampah (Ngalampah); Léngkah (Ngaléngkah); | Langkah (Melangkah)
Létah | Lidah
Leleson | Istirahat
Lieur | Pusing
Luhur; Tonggoh; | Atas
Lumpat; Ngabrit; | Lari
Mamang; Amang; | Sebutan untuk Om (Adiknya Ayah/Ibu)
Mangga; Sumangga; | Silahkan
Mastaka; Hulu; Babatok; | Kepala
Minantu | Menantu
Mitoha | Mertua
Moal enya; Mal enya; Mangkara; Piraku; | Mana mungkin
Moyan | Jemur; Menjemur;
Naha? | Kenapa?
Naon? | Apa?
Nuhunkeun; Ménta; | Minta
Ngeunah | Enak
Nincak; Ngaleyek; | Nginjak; Menginjak;
Ninik; Nini; Enin; | Nenek
Nyeri; Udur; Gering; | Sakit
Panangan; Leungeun; | Tangan
Pangabutuh | Kebutuhan
Panyawat | Penyakit
Permios | Permisi untuk pergi
Piraku? | Masa?
Punten | Permisi
Saha? | Siapa?
Sakapeung; Kapeungan; | Terkadang
Sampéan; Suku; Kokod; | Kaki
Sépak; Tajong;| Tendang
Sésa | Sisa
Sesah; Hésé; Ripuh; | Susah
Seungit | Wangi; Harum;
Sieun | Takut
Soca; Panon; | Mata
Teuleum; Lelep; | Karam
Tiris | Dingin
Tonggong | Punggung
Tos; Entos; Parantos; Geus; Enggeus; | Sudah
Tuang; Neda; Emam; Dahar; Madang; Jajablog; | Makan
Tunduh | Ngantuk
Ubar; Tamba; | Obat
Uhun; Sumuhun; Nya; Enya; Heueuh; | Iya
Upami; Lamun; | Seandainya; Jika; Kalau;
Usum | Musim
Uwa; Wawa; | Sebutan untuk Kakaknya Ayah/Ibu (Laki-laki maupun Perempuan)
Waktos; Wanci; Wayah | Waktu
Wios; Kajeun; | Biarin
Itulah kira-kira sebagian Kosa kata Bahasa Sunda yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
dete Juli 25, 2019 Admin Jawa Barat Indonesia