Perkembangan kegiatan Usaha Peternakan - Di bidang usaha Peternakan tidak terlihat adanya perkembangan yang berarti, yang terjadi adalah sistim pemeliharaan ternak. Terutama untuk jenis kerbau diepaskan secara liar dan diberi identitas tertentu supaya tidak tertukar dengan kerbau orang lain. Kerbau ini berkembang biak di hutan secara alamiah dan biasanya di tangkap pada musim menggarap sawah. Sedangkan hewan ternak yang lain tidak mendominasi atau biasa-biasa saja, karena kerbau digunakan untuk menarik bajak dalam usaha tani. Kerbau mampu menarik bajak di sawah yang berlumpur dalam, dan tidak bisa ditarik oleh jenis binatang lain seperti sapi misalnya.
Mengenai adanya jumlah kerbau ternak yang semula dilepas di alam bebas jumlahnya menjadi bertambah, sudah dipastikan menjadi milik dia dikarenakan anak kerbau tersebut selalu mengikuti setiap langkah induknya pergi, apabila terjadi pengurangan kemungkinannya ditangkap binatang buas atau dicuri.
Setelah bulakan-bulakan tempat kerbau mencari makan luasnya berkurang dikarenakan terdesak oleh perkembangan lahan pertanian lain, maka kerbau-kerbau ini dikandangkan di hutan-hutan dan di urus oleh anak gembala. walaupun di urus oleh anak gembala, tapi tetap kerbau-kerbau itu dilepas secara bebas dengan masing-masing kerbau diberikan tanda berupa Kolotok atau alat suara yang dikaitkan di lehernya untuk mengetahui dimana kerbau tersebut berada mencari makan.
Pada masa itu hampir setiap orang memiliki kerbau yang jumlahnya banyak, maksudnya supaya memudahkan mereka di dalam mengolah lahan pertaniannya sendiri yang begitu luas. Mempunyai banyak kerbau yang besar-besar apalagi yang jantan selalu menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat pedesaan saat itu. Karena itu berkaitan dengan tinggi rendahnya tingkat derajat social masyarakat.
Di masa itu pemerintah selalu menentukan adanya tanah perhutanan dan tanah gembala, yang senantiasa diawasi oelh pemerintah mengenai keberadaan luas dan batasnya, sehingga masyarakat yang memiliki binatang ternak akan mendapat pelayanan dari pemerintah dengan baik. Dengan tersedianya tanah kehutanan mengandung banyak arti bahwa usaha pertanian akan selalu dapat di olah dengan baik karena air yang tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan para petani sawah.
Mengenai adanya jumlah kerbau ternak yang semula dilepas di alam bebas jumlahnya menjadi bertambah, sudah dipastikan menjadi milik dia dikarenakan anak kerbau tersebut selalu mengikuti setiap langkah induknya pergi, apabila terjadi pengurangan kemungkinannya ditangkap binatang buas atau dicuri.
Setelah bulakan-bulakan tempat kerbau mencari makan luasnya berkurang dikarenakan terdesak oleh perkembangan lahan pertanian lain, maka kerbau-kerbau ini dikandangkan di hutan-hutan dan di urus oleh anak gembala. walaupun di urus oleh anak gembala, tapi tetap kerbau-kerbau itu dilepas secara bebas dengan masing-masing kerbau diberikan tanda berupa Kolotok atau alat suara yang dikaitkan di lehernya untuk mengetahui dimana kerbau tersebut berada mencari makan.
Pada masa itu hampir setiap orang memiliki kerbau yang jumlahnya banyak, maksudnya supaya memudahkan mereka di dalam mengolah lahan pertaniannya sendiri yang begitu luas. Mempunyai banyak kerbau yang besar-besar apalagi yang jantan selalu menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat pedesaan saat itu. Karena itu berkaitan dengan tinggi rendahnya tingkat derajat social masyarakat.
Di masa itu pemerintah selalu menentukan adanya tanah perhutanan dan tanah gembala, yang senantiasa diawasi oelh pemerintah mengenai keberadaan luas dan batasnya, sehingga masyarakat yang memiliki binatang ternak akan mendapat pelayanan dari pemerintah dengan baik. Dengan tersedianya tanah kehutanan mengandung banyak arti bahwa usaha pertanian akan selalu dapat di olah dengan baik karena air yang tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan para petani sawah.
Labels:
Masa Gemilang Kampung Tangkolo
Terimakasih sudah membaca Perkembangan kegiatan Usaha Peternakan. Silahkan untuk membagikan!