Langsung ke konten utama

Postingan

Asal mula nama Tangkolo

Diperkirakan pada awal abad ke-18 di suatu tempat pemukiman penduduk di pinggir sungai Cijolang tumbuh sebatang Pohon kayu yang besar dan tinggi serta kokoh berdiri tegak, dan pohon besar ini oleh masyarakat setempat disebut Pohon Kitangkolo. Berdasarkan keterangan yang bersumber dari para sesepuh leluhur pendahulu kita, istilah Tangkolo diambil dari nama Pohon Kitangkolo itu. Jadi Kitangkolo ini nama sejenis pepohonan hutan liar yang tidak sengaja ditanam, tetapi tumbuh secara alamiah di daerah kampung Tangkolo sekarang. Jenis pohon Kitangkolo ini pada waktu itu tidak terdapat di tempat lain kecuali di daerah ini dan pada masa sekarang sudah tidak dijumpai lagi. Pohon Kitangkolo ini nampaknya sudah punah semua karena ditempat lain pun sudah tidak terdengar lagi keberadaannya. Penggunaan nama pohon-pohonan yang dipakai menjadi nama suatu tempat dimasyarakat Pasundan di masa  lampau rupanya sudah menjadi kebiasaan umum, hal ini masih dapat kita lihat sekarang banyaknya kampung-kam...

Perkembangan kegiatan Usaha Industri kecil

Tangkolo pada saat itu juga menjadi salah satu pusat industri Tikar Pandan, yang pengerjaannya dikerjakan oleh penduduk di setiap sudut rumah. Oleh karena itu setiap jengkal tanah yang kosong termasuk pekarangan rumah ditanami pohon pandan, yang menjadi bahan baku pembuatan Tikar. Nilai tambah dari jalur lalu lintas ekonomi pedesaan ini, di Cibanjar muncul beberapa pengusaha indistri kecil yang dating dari utara, seperti Waled dan Luragung dengan mendirikan industry batu bata, genting, ubin, dan gerabah. Yaitu alat-alat kebutuhan rumah tangga yang terbuat dari tanah liat. Dengan banyaknya para pedagang dari luar kampung Tangkolo terjadi hubungan yang saling menguntungkan antara pribumi dengan pendatang dari luar Tangkolo terutama bagai para pendatang yang mempunyai keterampilan tertentu. Konsekuensi dari berdirinya usaha industri kecil ini, untuk kebutuhan proses industri kecil diperlukan banyak kayu bakar, sehingga timbulah lapangan pekerjaan baru bagi pengusaha kayu b...

Perkembangan kegiatan Usaha Perdagangan

Kampung Tangkolo dilewati oleh jalan ekonomi pedesaan yang menghubungkan antara kecamatan Subang(Kuningan) dan kecamatan Rancah(Ciamis), bahkan lebih dari itu sekaligus menghubungkan antara Kabupaten Kuningan dengan Kabupaten Ciamis terutama dipergunakan oleh para pedagang yang menempuh perjalanannya dengan berjalan kaki. Menjadi semacam tempat transit para pedagang, baik yang dating dari arah utara maupun yang dari se;latan sehingga kampung in berfungsi sebagai kampung Niaga. Kampung tangkolo ini akhirnya berfungsi sebagai tempat menginap para pedagang dari segala arah, baik bagi mereka yang transit karena mereka akan melanjutkan perjalananya, maupun bagi mereka yang datang menjemput dan mengantar barang dagangan yang telah disepakati bahwa transaksi dilakukan di tempat ini. Sepanjang kampung Tangkolo, di pinggir-pinggir jalan berderet warung-warung makanan, sehingga menjadi tempat peruntungan bagi mereka yang rumahnya berada di pinggir jalankarena warung-warung tersebut pad...

Perkembangan kegiatan usaha tani

Di bidang usaha pertanian tidak banyak mengalami perubahan yang menonjol, namun pada masa itu usaha tani yang paling diminati masyarakat banyak adalah menanam pandan sebagai bahan baku tikar dengan menanami seluruh areal lahan Produktif. Sehingga penanaman pandan di Tangkolo menjadi salah satu andalan masyarakat untuk menjadi sumber keuangan, menjadi sumber kehidupan yang dapat meningkatkan perekonomian rakyat di daerah pedesaan. Di masa meluasnya pertanian pandan yang dilakukan oleh seluruh penduduk Tangkolo, maka tanaman pandan ini menjadi primadona Usaha Tani dan sudah pernah mengangkat derajat ekonomi rakyat Tangkolo dengan mengambil bibit-bibit yang semula dari pagar halaman dan pagar kebun, kemudian di olah sedemikian rupa sehingg menjadi sumber mata pencaharian yang sangat dominan pada waktu itu. Akibat dari usaha Tani pandan yang meningkat ini, masyarakat Tangkol yang sehari-harinya mengandalkan usaha tani lainnya berubah menjadi petani pandan dan sekalligus Produsen put...

Ikatan Warga Tangkolo (IWT)

Pada masa pemerintahan Kepala Desa yang pertama Ikatan Warga Tangkolo belum berperan apa-apa, karena pada waktu itu Ikatan Warga Asal Tangkolo yang bermukim di perantauan belum terbentuk, sehingga praktis berbagai usaha yang dilakukan oleh pengurus IWT baru dimulai dari awal masa pemerintahan Kepala Desa yang kedua. Pembentukan IWT (Ikatan Warga Tangkolo)  di perantauan pada prinsipnya didasarkan kepada kepentingan, yaitu membina rasa kekeluargaan warga asal Tangkolo yang sudah terlepas dari induknya sehingga tali silaturahmi yang sudah tertanam pada waktu masih ada di kampung halamannya tetap terpelihara dengan baik. dan yang kedua adalah berusaha menyatukan semangat daya bakti untuk selalu mebantu setiap usaha masyarakat Tangkolo yang sudah menjadi sebuah Desa, terutama di bidang pembangunan administrasi dan pembangunan fisik di desa yang baru lahir akibat pemekaran Desa Subang. Oleh karena itu usaha keras yang dilakukan oleh Kepala Desa kedua didukung sepenuhnya oleh segenap...

Tokoh Besar dalam Pembangunan Desa Tangkolo

No. Lurah Kulisi Ulama 1. Bpk.Jasirem asal Subang - - 2. Bpk.Alif - Bpk.Murhawi 3. Bpk.Ibu Sujiah asal Subang Bpk.Marhasim Bpk.Myrtalo 4. Bpk.Sastrasasmita asal Subang Bpk.Raksadinata Idem 5. Bpk.M.juaeni asal Subang Bpk.Adiwikarta Bpk.Sanuhri 6. Bpk.Lurah Sabtu asal Subang Idem Idem 7. Bpk.Wangun Wardaya asal Subang Idem Idem 8. Bpk.Adi Wikarta asal Tangkolo Bpk.Arjawigena Bpk.Abdul halim 9. Bpk.Ahmad asal Subang Bpk.Atmaja Bpk.Nahrudin 10. Bpk.H.Jalal asal Subang Bpk.madsuhni Idem 11. Bpk.Warji R. asal Tangkolo Bpk.Sanromi Bpk.Juhman 12. - Bpk.Sajdin - 13. - Bpk.Saryo -